Satdik-Satdik Cabang Surabaya Gelar Upacara Hari Pahlawan

Surabaya, (10/11/25) | Sejumlah Satuan Pendidikan mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK di jajaran Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah  secara serentak menggekar upacara Peringatan Hari Pahlawan (10/11/25) di halaman sekolah masing-masing.Dua satdik SMK KAL-1 dan SMK KAL-2  yang berdekatan sempat diliput  media , pelaksanaan upacara Hari Pahlawan di SMK KAL-2  dengan Irup Waka Humas Drs . Agus Priyanto,  M.M dengan peserta 237 siswa kelas X , XI jurusan TKR, Teknik Pemesanan Kapal, Konstruksi Kapal Baja , Teknik Kapal Niaga dan Nautika Kapal Niaga,  guru 17 dan 10 karyawan . Sementara itu kelas XII tidak bisa mengikuti upacara tersebut karena sedang melaksanakan PKL, begitu juga Kasatdik SMK KAL-2 Sri Retni Pujiwahyuni, S.Pd., M.M juga sedang melaksanakan tugas luar sehingga tidak bisa hadir ditengah+tengah siswanyaSedangkan pelaksanaan upacara Hari Pahlawan di SMK KAL-1 dipimpin langsung oleh Kasatdik Munawar, S.Pd., M.Pd dengan peserta 588 siswa kelas X, XI dan XII semua jurusan, TPM, TKR, TITL, TAV, T.LOG, 69 guru dan karyawan.

Rangkaian upacara diawali laporan Komandan Upacara, Penaikan Bendera Merah Putih, Pembacaan Teks Pancasila oleh Irup, pembacaan Pembukaan UUD '45 dan sambutan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf yang di bacakan oleh Irup Munawar, S.Pd., M.M

Menteri Sosial dalam sambutannya menyampaikan, bahwa  para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan  keikhlasan.

Karenanya, ada tiga hal yang dapat kita teladani  dari para pahlawan bangsa: 

Pertama, kesabaran para pahlawan. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun  strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar  membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan  pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena  mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan  tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.

Kedua, semangat untuk mengutamakan kepentingan  bangsa di atas segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak  berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan  melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada  posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang  ditinggalkan.

Ketiga, pandangan jauh ke depan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan  datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai.  Dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari  ibadah, darah dan air mata mereka adalah doa yang tak   pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah  kemanusiaan.

Secara khusus Ketua Pengurus Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel Laut  (Purn)  R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP kepada peserta didik di jajaran Satdik Cabang Surabaya  menyampaikan bahwa,  hari ini 10 November  kita memperingati Hari Pahlawan,  hari yang mengingatkan kita semua pada perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.

Bagi keluarga besar Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya,  semangat kepahlawanan ini memiliki makna yang sangat dalam. Sebagai insan maritim dan pendidik generasi bahari, kita tidak hanya dituntut untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai perjuangan itu dalam kerja nyata,  melalui disiplin, tanggung jawab, semangat kebersamaan, dan pengabdian tanpa pamrih.

Pada bagian akhir Kapeng Cabang Surabaya YHT berpesan kepada seluruh peserta upacara,  para pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa-siswi di lingkungan Satdik jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK Cabang Surabaya,  jadilah pahlawan di masa kini. Pahlawan yang berjuang dengan ilmu, dengan integritas, dengan kepedulian, dan dengan semangat untuk terus mengharumkan nama Hang Tuah serta bangsa Indonesia.

Mari kita teruskan api semangat “Semangat Juang Tak Pernah Padam”, menjadikan Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk mempertegas komitmen kita dalam mendidik generasi tangguh, berkarakter, dan berjiwa bahari.

Dirgahayu Hari Pahlawan 10 November 2025.

Jayalah Hang Tuah, Jayalah Indonesia.

(yht/dar)

Posting Komentar

0 Komentar